Advertisement

header ads

BUDAYA MASYARAKAT LAMURU

BUDAYA MASYARAKAT LAMURU



Sulawesi selatan merupakan daerah yang terdiri dari beragam suku bangsa, sebut saja salah satunya suku bangsa Bugis misalnya yang terletak di beberapa kabupaten misalnya Pangkep,Barru, Bone, Palopo, Pare-Pare, dan beberapa kabupaten lainnya, tetapi pada kesempatan ini kita akan membahas tentang suku bangsa Bugis yang berada di kecamatan Lamuru dari segi kebudayaannya.
Secara geografis Lamuru merupakan salah satu kecamatan di Kab.Bone yang terletak sekitar 163 KM dari kota Makassar sebagai Ibu kota provinsi Sulawesi selatan,di sepanjang jalan yang terbentang di daerah Lamuru yang menghubungkan Makassar-Soppeng  ini berjejeran rumah-rumah,sekolah, dan mesjid dan kantor-kantor instansi pemerintah.
Arsitektur rumah yang ada dalam masyarakat Lamuru ini mayoritas membangun rumah panggung yakni rumah yang terbuat dari kayu yang terdiri dari beberapa tiang penyangga,dan lantainya berupa papan yang terletak 3-4 meter dari permukaan tanah yang dibagi menjadi Tiga bagian yang menggambarkan Filosofi orang Bugis yang meyakini tentang dunia atas dunia tengah, dan dunia bawah bagian tengah pun dibagi menjadi tiga bagian, arsitektur rumah masyarakat masih bercirikan suku bangsa Bugis yang masih kental dengan sistem hierarkinya sehingga ada perbedaan antara kaum bangsawan (Arung) dengan Orang Biasa (To Sama’) seperti suku bangsa Bugis pada umumnya perbedaan yang paling mencolok terletak pada bangunan rumah ada pada bagian depan atap dan adanya bangunan sapana yaitu atap yang khusus menutupi tangga, Hal imilah yang menjadi penanda bahwa eksistensi sistem hierarki dalam masyarakat Bugis masih ada hingga saat ini.

Sistem mata pencaharian masyarakat Lamuru mayoritas sebagao petani hal inilah dapat di lihat sepanjang jalan poros Makassar-soppeng terhampar sawah dan perkebunan kakao dan sesekali pemukiman penduduk dengan pola memanjang sepanjang jalan poros tersebut, Sistem mata pencaharian masyarakat lamuru ini sudah mulai dikatakan modern karena sudah mulai menggunakan alat mesin sebagai pengganti tenaga manusia

Post a Comment

0 Comments