Film Berbagi Suami Menampilkan kisah tiga perempuan yang serupa, namun dengan setting yang berbeda-beda, walaupun sama- sama mengambil setting di kota Jakarta. Dalam kisah Salma, setting yang dipilih adalah Jakarta kawasan perkotaan. Hal ini bisa dilihat dari bentuk bangungan rumahnya yang bergaya modern dan memiliki taman yang asri. Di perkotaan, memang rumah minimalis menjadi simbol baru bagi masyarakat kota beserta tamannya. Rumah minimalis dianggap mencerminkan cara hidup dan bekerja masyarakat kota besar yang serba praktis, ringan, efesien dan sederhana. Rumah dan taman merupakan reinterpretasi sosial budaya masyarakat terhadap alam dan tempat tinggalnya. Tokoh perempuan sentral yang kedua adalah Siti. Dalam film ini, Siti digambarkan tinggal di rumah Pakliknya yang berada di kota Jakarta juga, namun di perkampungan kumuh. Hal ini tampak dari gang-gang sempit yang harus dilalui sebelum sampai di rumah Pakliknya tersebut. Bangunan rumahnya pun berupa rumah petak yang hanya terdiri dari beberapa bagian ruangan kecil, hanya ada dua kamar tidur, dengan penghuni yang sangat banyak, yaitu tujuh orang anak-anak yang masih kecil-kecil, dan empat orang dewasa (Paklik, Sri, Dwi, dan Siti). Belakangan, bertambah satu lagi penghuninya yaitu istri muda Paklik yang berasal dari Aceh. Sementara itu, tokoh perempuan yang menjadi tokoh sentral ketiga yaitu Ming diceritakan tinggal di kawasan Jakarta yang bukan pusat kota, melainkan di perkampungan kumuh. Dalam suatu adegan, tampak pertemuan antara tokoh Siti dan Paklik saat sedang berjalan menuju rumah Paklik, dan bertemu dengan tokoh ik Linda yang sedang berada di dalam mobil pick up dan menunggu suaminya memanggil Ming untuk berbelanja ke apsar bersama. Hal tersebut menunjukkan bahwa tempat tinggal mereka berdekatan. Namun, selanjutnya, Ming pindah ke apartemen yang tentu saja jauh dari lingkungan kumuh, setelah dia dinikahi secara diam-diam oleh Koh Abun
.
Ketiga kisah di atas merupakan kisah yang menggambarkan praktek pologami dan buadaya patriarki yang masih kental di kalangan masyarakat indonesia hal ini dapat kita lihat pada kisah Salma pada kisah pertama Tokoh Salma digambarkan paling bijaksana sebagai perempuan yang dipoligami oleh suaminya dibandingkan dengan tokoh perempuan lain yang juga mendapat perlakuan yang sama, yaitu dipoligami. Salma tetap bertahan dengan pernikahannya, karena sang ibu telah berpesan padanya untuk tidak bercerai. Sehingga, ketika mengetahui suaminya (tokoh pak haji) telah memiliki istri selain dirinya, dia memang tidak meminta cerai, bahkan kemarahan yang diluapkan pada suaminya pun bukan kemarahan yang menggunakan emosi. Walaupun telahdimadu, Salma tetap menerima suaminya pulang ke rumahnya dan hanya mensyaratkan suaminya untuk mandi sebelum masuk ke dalam rumahnya. Karakternya ini mungkin terlihat lemah, karena sebagai seorang perempuan yang dimadu ia memilih untuk tetap tinggal bersama suami dan putranya. Namun sikapnya ini justru menunjukkan kemenangan pada akhir cerita, karena, suaminya yang kemudian terkena penyakit stroke memilih untuk dirawat di rumahnya (bukan di rumah istri-istri mudanya) hingga ajal menjemputnya. Terlebih lagi, dia memiliki pekerjaan sebagai seorang dokter, sehingga membuatnya menjadi lebih ‘menang’ di antara istri-istri suaminya yang lain. Sebagai perempuan yang mempunyai pekerjaan di luar rumah, Salma memiliki nilai lebih dibandingkan perempuan lain. Hal ini juga berlaku jika terdapat perbandingan antara dirinya dengan suaminya. Sebagai seseorang yang juga memiliki pekerjaan di luar rumah, terbukti Salma juga memiliki kapasitas lebih sebagai seorang perempuan. Memiliki teman kerja, obsesi meningkatkan perannya bagi kesehatan perempuan lain yang kurang mampu, memiliki kesempatan tampil dalam acara televisi dan berbicara mengenai keputusannya melakukan poligami.
karakter Para tokoh perempuan dalam film ini sebenarnya sama-sama merupakan perempuan yang tidak mau dengan begitu saja menerima takdirnya namun mereka melakukannya dengan cara yang berbeda-beda,film ini dan lebih menampilkan unsur feminisme, mereka berusaha melawan dengan cara mereka masing-masing seperti tokoh Salma yang berbausaha sabar menghadapi Pak Haji dan membiarkan dia dimadu dan hanya memberikan persyaratan Pak Haji mandi sebelum masuk rumah, Meskipun kemarahan Salma
tidak di tumpahkan dengan cara yang emosional seperti yang dapat dilihat saat talk show akan tetapi dia berusaha sabar menghadapi semua apa yang dia alami itulah yang merupakan bentuk perlawanan salma kepada Pak Haji tapi akhir cerita Salma mendapat kemenangan dengan merawat Pak Haji sampai Akhir hayatnya.
0 Comments